Arti Lirik Lagu Putri Bulan - Depang Tiang Bagia
Penyesalan memang selalu datang terlambat, memang saat kita memilikinya rasa untuk menghargai ataupun memiliki rasanya kurang, tetapi saat dia pergi dan diri kita merasakan kesendirian tanpa hadirnya dia, baru saat itu kita merasakan rasa sayang yang besar, tetapi saat kita mengetahui keadaan kalau dia sudah memiliki yang lain, dan bahkan sudah mampu membuat dia bahagia. Penyesalan memang datanya selalu terlambat, dan sebelum terlamat lebih baik kita syukuri apa yang kita miliki saat ini.
Putri Bulan - Depang Tiang Bagia
ngudiang mare, ngorahang sayang lan teresna
(kenapa baru, mengucapkan sayang dan cinta)
rikala dewek tiange, sube ngelah tunangan
(saat aku sudah memiliki kekasih)
rikala hatin tiange, sing buin ngarepang beli
(saat hati ini sudah tak mengharapkan kamu lagi)
ngudiang pidan, amonto ban sube menyayangin
(kenapa dulu, sebegitunya menyayangi)
nanging tulus tresnane anggon beli plalian
(tetapi cinta tulus kamu pakai mainan)
nanging suci tresnane anggon beli selingan
(tetapi cinta suci pakai kamu selingan)
sakit hatine, to ngranayang tiang, enggalan metilar
(sakit hati, itu yang membuat aku cepat pergi)
nanging tiang percaya, pasti kal ada
(tetapi aku percaya, pasti akan ada)
anak muani elenan ne luungan ken beli
(laki – laki lain yang lebih bagus dari kamu)
jani ampurayang tusing ngidaang mengisinin
(sekarang aku minta maaf tak mampu memberikan)
keneh beli lakar ngelahang tiang
(harapan kamu untuk memiliki aku)
boya je tusing ngajiang beli
(bukan karena tak menghargai kamu)
ketimbang sepetekan beli dadi kerana
(ketimbang kehadiran kamu menjadi penyebab)
tunangan tiange lakar memedih
(pacar aku kecewa)
megedi
(pergi)
depang tiang dini bagia
(biarkan aku disini bahagia)
Comments
Post a Comment