Arti Lirik Lagu Dek Ulik - Aluh Bakat Aluh Kilangan
Jadilah seorang yang dewasa dalam segal hal, mula dari peraan, ego, kepribadian, dan apapun itu, jadilah seseoang yang mampu mengendalikan diri sendiri agar tidak mudah menyingung orang lain. Memang jodoh merupakan cerminan diri kita, maka tak salah kan untuk menjadi versi terbaik buat diri kita. Pernah gak merasa, apapun yang kita mudah dapatkan tiada ada perjuangan sama sekali, rasanya tak ada puas dalam diri, maka lalukanlah yang terbaik apa yang terjadi saat ini, agar setial lakah kita saat ini menjadi kenangan indah di masa depan.
Lirik Lagu Dek Ulik - Aluh Bakat Aluh Kilangan
orahin beli apa ke gunane titian
(cobak kamu ucapkan akan kegunaan diri ku)
nampi paukudan beli
(saat bersama kamu)
yening apa ne aptiang
(jika apa yang di harapkan)
setata nyangsihin sekala
(selalu berbeda dengan kenyataan)
de je nuwutin munyi
(jangankan mendengarkan perkataan)
kadirasa medingehang beli tuara nyadia
(kerasa mendengarkan mu tiada mampu)
yening pinehang beneh buka nak ngorahang
(jika pikirkan, memang benar sepeti perkataan orang)
aluh bakat aluh kilangan
(mudah di dapat, mudah juga hilangnya)
aluh tiang nerima beli
(gampang aku menerima kamu)
aluh masih tiang megatin
(gampang juga aku mengakhiri)
de je ngerunguang titian
(jangankan peduli dengan ku)
kadirasa ragan beli pedidi ten kerambang
(kerasa diri kamu sendiri tiada dihiraukan)
sujati titiang medalem beli
(sejatinya aku kasihan terhadap kamu)
ada ke luh ne nyak nampi
(adakah perempuan yang mau bersamamu)
merasa beneh nagih menang pedidi
(kerasa benar, ingin menang sendiri)
setata aluh memedih
(selalu mudah marah)
boya mengajumag pedewekan
(bukan menyombongkan diri sendiri)
yen amone jegeg titian
(jika seperti ini cantik diri ku)
sing keweh yening tiang kelangan beli
(tidak akan sulit, jika aku kehilangan kamu)
sing kuangan nak muani ne ngedotang
(tidak akan kekurangan laki – laki yang berminat dengan aku)
yening pinehang beneh buka nak ngorahang
(jika pikirkan, memang benar sepeti perkataan orang)
aluh bakat aluh kilangan
(mudah di dapat, mudah juga hilangnya)
aluh tiang nerima beli
(gampang aku menerima kamu)
aluh masih tiang megatin
(gampang juga aku mengakhiri)
de je ngerunguang titian
(jangankan peduli dengan ku)
kadirasa ragan beli pedidi ten kerambang
(kerasa diri kamu sendiri tiada dihiraukan)
sujati titiang medalem beli
(sejatinya aku kasihan terhadap kamu)
ada ke luh ne nyak nampi
(adakah perempuan yang mau bersamamu)
merasa beneh nagih menang pedidi
(kerasa benar, ingin menang sendiri)
setata aluh memedih
(selalu mudah marah)
boya mengajumag pedewekan
(bukan menyombongkan diri sendiri)
yen amone jegeg titian
(jika seperti ini cantik diri ku)
sing keweh yening tiang kelangan beli
(tidak akan sulit, jika aku kehilangan kamu)
sing kuangan nak muani ne ngedotang
(tidak akan kekurangan laki – laki yang berminat dengan aku)
Comments
Post a Comment