Arti Lirik Lagu Yan Srikandi - Bapak Rumah Tangga
Zaman sekarang kayaknya enggak ada istilah laki - laki harus mencari nafkat, dan seorang perempuan harus menjadi ibu rumah tangga. Kalau kita bisa saling berbagi pengerjaan, dan saling berjuang bersama - sama, enggak harus mengikuti stigma yang sudah melekan di masyarakat, bukannya kita lebih baik saling melengkapi, ketika ada istri sakit dan bukannya kita sebagai laki - laki harus mengerjakan pekerjaan di rumah. Bukannya lebih baik lagi, kita saling memahami pekerjaan kita di rumah tangga. Tetapi ingat, jangan berat sebelah dan ingat juga tanggung jawab masing - masing.
Yan Srikandi - Bapak Rumah Tangga
wani darang gula
(rasa buah wani seperti gula)
tuluk slaka meperada
(tuluk salaka di perada)
beli muani kalahang lua
(aku laki – laki dikalahkan perempua)
idep cara di neraka
(ibarat seperti di neraka)
anak ngorang hidup tiange bagia
(orang lain berkata hidup aku bahagia)
ngelah kurenan jegeg pegawai kantoran
(memiliki istri cantik pegawai kantoran)
pangkat gede bulanane masi gede
(pangkat tinggi, gajih bulanan juga tinggi)
to ngawinang hidup tiange sengsara
(hal itu yang menyebabkan hidup aku menderita)
dini lacur dewek tiang
(seperti ini keadaan aku)
tusing ada anak nawang
(tiada ada orang yang tahu)
ling mara kedat semengan
(saat baru bangun pagi)
dadi bapak rumah tangga
(menjadi bapak rumah tangga)
anak eluh gede pipis gede ambekne
(seorang perempuan yang gajihnya tinggi, besar juga kemauannya)
sebeng tegeh meimbuh nagih ngangkangin
(tampangnya sangar, dan juga mau mengekang)
dewek muani kadirasa tanpa aji
(sebagai laki – laki seperti tanpa harga)
serahina tongose pelih dogenan
(setiap hari selalu salah)
de kadene tiang liang
(jangan pikir aku bahagia)
bantes meroko mesansan
(baru merokok)
yening iraga merebat
(jika kita bertengkar)
pragat ngajak mesekaya
(selalu menginggu kekayaan)
wani darang gula
(rasa buah wani seperti gula)
tuluk slaka meperada
(tuluk salaka di perada)
beli muani kalahang lua
(aku laki – laki dikalahkan perempua)
idep cara di neraka
(ibarat seperti di neraka)
kuluk daki mwadah kise
(anjing kotor di dalam pelastik)
beli muani kalahang lua
(aku laki – laki dikalahkan perempuan)
ulian sing ngelah sekaya
(karena enggak memiliki apa - apa)
Comments
Post a Comment