Arti Lirik Lagu Yan Srikandi - Setengah Buduh
Zaman sekarang banyak orang yang menganggap dirinya Dewa, keras dia paling hebat dan paling benar. Jangan berharap status sosial yang menjadi penentu kita medapatkan tempat yang lebih baik di alam sana, tetapi yang menentukan yaitu karma perbuatan kita di dunia ini.
Yan Srikandi - Setengah Buduh
nden malu Ray Peni ngortang suwargan
(jangan dulu Ray Peni membicarakan sorga)
nden malu bli widi ngadgadang empugan
(jangan dulu Bli Widi memandang empugan)
jaman edan liu nak kedewan-dewan
(jaman edan, banyak orang memangaku Tuhan)
di kemulan engsap limane nyakupang
(di kemulan, lupa sembahyang)
ne sugih pang edot maan suwargan
(yang kaya kepingin mendapatkan sorga)
ne lacuran tusing enyak ketinggalan
(yang miskin engggak mau ketinggalan)
tutur ngacuh care nak setengah buduh
(ucapan amburadur seperti orang gia)
gelar gelur buka anak kerangsukan
(teriak teriak seperi)
[musik]
suwargan konden karwan tongos nak duwuran
(sorga belum tentu tempat orang yang satusnya di atas)
neraka konden karwan tongos nak betenan
(neraka belum tentu tempat orang yang statusnya di bawah)
sakewale yen dot tongos ne luwungan
(tetapi jika ingin memndapatkan tempat yang lebih bagus)
paling melah laksanane benehang
(paling bagus berbbuatlah kebenaran)
suwargan konden karwan tongos ne sugihan
(sorga belum tentu mirik orang kaya)
neraka konden karwan tongos ne lacuran
(neraka belum tentu milik orang misiki)
sujatine ento tuwah gegambaran jele melah tetap karma ne nentuang
(sejati itu gambaran baik dan buruk, tetapi karma yang menetukan)
Comments
Post a Comment